وأبواب
أصُول الْفِقْه أَقسَام : الْكَلَام، وَالْأَمر، وَالنَّهْي، وَالْعَام،
وَالْخَاص، والمجمل، والمبين، وَالظَّاهِر، وَالمؤول، وَالْأَفْعَال،
والناسخ والمنسوخ، وَالْإِجْمَاع، وَالْأَخْبَار، وَالْقِيَاس، والحظر
وَالْإِبَاحَة، وترتيب الْأَدِلَّة، وَصفَة الْمُفْتى والمستفتى،
وَأَحْكَام الْمُجْتَهدين
فَأَما أَقسَام الْكَلَام
فَأَقل مَا يتركب مِنْهُ الْكَلَام اسمان أَو اسْم وَفعل أَو فعل وحرف أَو اسْم وحرف
Terjemahan
Bab – bab dalam ushul fiqih yaitu :
1. Aqsamul kalam (pembagian-pembagian kalam)
2. Amr (perintah)
3. Nahi (larangan)
4. Aam (keumuman)
5. Khosh (kekhususan)
6. Mujmal (global/menyeluruh)
7. Mubayyan (Dijelaskan)
8. Dhohir (jelas)
9. Mu’awwal (dita’wil)
10. Af’aal (beberapa pekerjaan)
11. Nasih Mansuh (penghapus dan yang dihapus)
12. Ijma’ (kesepakatan ulama’)
13. Akhbar (kabar – kabar)
14. Qiyas (analogi/menyamakan satu hal sengan hal lain)
15. Hadhru wal Ibahah (dilarang dan diperbolehkan)
16. Tartibul adillah (urutan dalil – dalil)
17. Sifatul mufti wal mustafti (sifat orang yang berfatwa dan yang meminta fatwa)
18. Ahkamul mujtahidin (ketentuan – ketentuan bagi orang yang berijtihad)
Adapun pembagian kalam, maka kalam minimal harus tersusun dari 2 isim, isim dan fi’il, fi’il dan huruf atau isim dan huruf.
Penjelasan
1.
Pembagian kalam itu dibagi menjadi 3, yaitu; pembagian kalam dari sudut
pandang susunannya, pembagian dari sudut pandang petunjuknya dan
pembagian kalam dari sudut pandang penggunaannya.
2. Dari sudut pandang penyusannya, kalam dapat tersusun dari :
a. 2 kalimah isim
b. Kalimah isim dan kalimah fi’i
c. Kalimah fi’il dan kalimah huruf
d. Kalimah isim dan kalimah huruf
3.. Contoh kalam yang tersusun dari 2 kalimah isim adalah hadits;
عَنْ
تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
قَالَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ» قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: لِلَّهِ
وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Dari
Tamim ad-Dari bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama
itu adalah nasihat." Kami bertanya, "Nasihat untuk siapa?" Beliau
menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum
muslimin, serta kaum awam mereka." (Shohih Muslim, no.55)
Kata “الدين” dan “النصيحة” pada sabda Rosul diatas adalah sama-sama kalimah isim.
4.. Contoh kalam yang tersusun dari kalimah isim dan fi’il adalah firman Alloh;
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
“Dan
katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap".
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap” (Q.S. Al-Isro’ : 81)
Kata “جاء” dan “زهق” pada ayat diatas adalah kalimah fi’il, sedangkan kata “الحق” dan “الباطل” adalah kalimah isim.
5. Contoh kalam yang tersusun dari kalimah fi’il dan kalimah huruf adalah hadits;
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: «لاَ تَغْضَبْ»
فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ
“Dari
Abu Hurairoh rodliyallohu 'anhu bahwa seorang laki-laki berkata kepada
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam; "Berilah aku wasiat?" beliau
bersabda: "Janganlah kamu marah." Laki-laki itu mengulangi kata-katanya,
beliau tetap bersabda: "Janganlah kamu marah." (Shohih Bukhori, no.6116)
Kata “لا” pada hadits diatas adalah kalimah huruf, sedangkan kata “تغضب” adalah kalimah fi’il.
6. Contoh kalam yang tersusun dari kalimah isim dan kalimah huruf adalah hadits;
عَنْ
أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ،
أَيُّ الإِسْلاَمِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ
لِسَانِهِ، وَيَدِهِ
“Dari
Abu Musa berkata: 'Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Siapa yang Kaum
Muslimin selamat dari lisan dan tangannya". (Shohih Bukhori, no.11 dan Shohih Muslim, no.42)
Kata “يا” pada hadits diatas adalah kalimah huruf, sedangkan kata “رسول الله” adalah kalimah isim.